Huy.. Sudah lumayan lama nih gak up date, lumayan sibuk akhir-akhir ini ngurusin perkuliahan yang menggunung dan mengais-ngais minta di garap.. Hehehe... curcol deh jadinya. Today, aku mau mereview sebuah film yang sebenernya gak penting-penting amat tapi gokil banget buat ditonton...hehehe.
Judul film ini, Dictator! Ada yang udah pernah nonton? Melihat judulnya aku sudah membayangkan sebuah film serius dengan syarat unsur politik atau setidaknya berhubungan dengan kekuasaan yang tinggi. Tapi ternyaataaa.... finally we should agree with statement "dont judge movie by the tittle", hehehe...
Film yang di sutradarai oleh Larry Charles ini bercerita tentang seorang pemimpin sebuah negara yaitu Republic of Wadiya, yang bernama Aladeen. Di perankan oleh Sacha Baron Cohen, Aladeen adalah sosok seorang pemimpin negara yang sangat tidak memiliki belas kasihan, ia akan memerintahkan anak buahnya untuk membunuh siapapun yang tidak sepaham dan sejalan dengannya, bahkan untuk kesalahan kecil sekalipun. Edannnn, dia ini Dictator abisss. Yang tidak suka dibantah, ditentang, dan sering menyulut kontroversi. Baik dinegaranya sendiri maupun didunia luar.
Suatu hari ia datang ke Amerika setelah memecat seorang ilmuan yang dimintanya membuat senjata penghancur super canggih, ia berfikir kalau Ahmadinejad bisa mengembangkan nuklir dinegaranya kenapa seorang Aladeen tidak bisa?!! Hehehe...
Namun saat di Amerika, skenario untuk menyingkirkan Aladeen sudah direncanakan. Sekalipun awalnya ia disambut bak tamu agung, namun ketika ia terlelap, pihak inteligen Amerika sudah bersiap menculiknya. Seharusnya saat itu Aladeen dibunuh, itu bukan suatu masalah besar karena mereka sudah menyiapkan Aladeen KW 2 sebagai penggantinya. Aladeen yang lebih bodoh dan bisa disetir... Namun ia berhasil kabur, sekalipun tidak berhasil mempertahankan janggutnya.
Tanpa janggut, tak ada orang yang mengenali Jenderal Aladeen. Kini
Aladeen bukanlah siapa-siapa. Tak ada lagi pengawal yang siap
melindunginya. Tak ada lagi asisten yang siap menyediakan apa pun yang
ia butuhkan. Saat itulah ia bertemu seorang wanita tomboy yang menentang aksi kekerasan Aladeen di Wadiya, ia juga bertemu dengan Nadal, ilmuan yang dipecat olehnya kerena membuat roket berbentuk kapsul bukan lancip. Hadehhhh....kata si Aladeen roket berbentuk lancip lebih gahar sedangkan berbentuk kapsul lebih mirip dildo.. *OMG*. Namun Nadal justru mau membantu Aladeen untuk kembali keposisinya, dan membereskan segala kekacauan yang ada.
Lihat poster dibelakang ituuu...menyimbolkan apa coba???
Yupss, Captain America in a girl version!!
Overall, Dictator bukanlah jenis film yang penting-penting amat, namun cukup menghibur untuk ditonton. Film ini menyuguhkan komedi cerdas, yang meledek dan menyindir dengan terang-terangan. Siapa yang diledek dan disindir? Dari gaya penampilan Aladeen tentu kita tahu tertuju pada siapa gayanya itu...hehehe...perang urat antara negara barat dan timur sejak dulu memang tidak bisa terbantahkan, namun unsur politis Amerika dan negara-negara lain demi menggulingkan Aladeen dengan cara-cara kotor pun menjadi cermin yang nyata.
Baik dari poster atau pun properti yang digunakan semuanya simbolik banget, poster yang menggambarkan Osama Bin Laden, eh.. Aladeen maksudnya dengan uniform jendral sebagai simbol ke'dictator'an nya, sedangkan bendera Amerika yang terefleksikan pada kaca mata yang dipakai Aladeen, entah sebagai simbol bahwa dictator dari timur tengah ini memerangi Amerika, atau justru malah sebaliknya??? Sedangkan poster Joey, jelas banget sebagai perefleksian Captain America plus logo bintang pula pada bajunya. Hehehe, Well, terlalu berat lah yah kalau membahas masalah itu...hehehe..just watch it guys, and enjoy...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar