Rasanya aku lagi asik berkutat didunia perBollywoodan nih, jadi teringat bahwa Suatu
hari dosen Sociolinguistic meminta untuk menganalisa 'teory akomodasi' yang mungkin bisa muncul di film. Saya memutuskan untuk memilih sebuah
film India yang mendapatkan beberapa penghargaan di ajang Golden Globe Award, tau dong apa? Yupss,
Slumdog Millionaire, buat yang gak tau sama filmnya pasti tahu dong sama lagu India yang judulnya 'Jai Ho' yang popular lantaran dinyanyiin sama Pussycat Dolls. Film ini juga membawa nama Dev Pattel sang pemeran utama menjadi sangat popular di Hollywood sana. Buat yang pernah nonton Avatar : The Last Air bender sih pasti tau sosok si Dev ini ya, dia yang memerankan sebagai Prince Zuko. Hehehe.. agak kaget juga pas pertama nonton. Ternyata pangeran Zuko tercinta adalah orang Indiaaaa.... hehehe.
Tapi untuk postingan ini aku cuma mengcopy-pastekan hasil tugas Sociolinguistics aku ajah ya, yang juga sempat aku posting di Je M'appelle Resti. Teori Akomodasi atau Accommodation Theory sendiri secara garis besar berarti teori tentang pemilihan bahasa (Language Choice) yang dilakukan oleh setiap orang dengan tujuan-tujuan tertentu. Contoh secara umumnya begini,, pernah gak sih kalian yang bukan orang sunda (misalkan) belanja di Bandung, saat berinteraksi dengan si penjual tiba-tiba kalian mencoba menggunakan sedikit pengetahuan kalian tentang bahasa sunda untuk menawar barang tersebut. Nah, hal ini yang disebut sebagai teori akomodasi. Jadi bahasa yang kalian gunakan bertujuan untuk mengakomodasikan maksud-maksud tertentu, baik tersirat dengan jelas maupun tidak atau bisa juga hanya sekedar untuk menunjukan kesopanan semata.
Berikut ini penjelasan tentang Accomodation Theory based on Slumdog Millionaire movie.
Title : Slumdog Millionaire
Director : Danny Boyle
Production : Warner Bros Picture
Actors/actress : Dev Pattel, Frida Pinto, Madhur Mittal, Anil kapoor.
Jamal Malik, seorang laki-laki miskin yang mengikuti kuis “Who wants to be a Millionaire?”
dengan alasan untuk mencari seorang teman masa kecilnya, Latika. Jamal
berharap Latika akan menontonnya ditelevisi dan mengetahui
keberadaannya, namun siapa sangka Jamal menjawab setiap pertanyaan yang
diberikan padanya dengan tepat. Karena alasan itulah Jamal dibawa
kekantor polisi untuk diintrogasi, ia dicurigai mencontek atau ada
seseorang yang telah memberi tahukan jawaban tersebut kepadanya. Dari
sinilah kisahnya bermula, setiap pertanyaan yang diberikan di acara itu
berkaitan erat dengan masa lalu Jamal yang kelam.
Jamal
dan Kakanya, Salim, adalah dua bocah yang tinggal diperkampungan miskin
di India. Tauran antara warga India penganut kepercayaan dewa Rama dan
Islam, menyebabkan ibunya meninggal dunia. Sejak saat itu petualangan
Jamal dan Salim dimulai, mereka berjualan dikereta, menjadi pemulung,
bahkan menjadi pengemis dibawah perintah seorang preman.
Saat beranjak dewasa, Jamal bekerja sebagai Tour Guide
sedangkan Salim menjadi seorang pencuri. Dua saudara ini pun berpisah,
menentukan hidupnya masing-masing. Namun Jamal masih memendam keinginan
untuk mencari Latika, teman masa kecilnya yang kini menjadi perempuan
simpanan bosnya Salim.
Pic mereka ketika masih kanak-kanak adalah yang paling lucu menurut pendapatku.
Jamal Malik
Latika
Salim malik
Adegan #1 :
Ketika
Jamal dan Salim berada di Tajmahal, mereka mencuri sepatu para turis.
Jamal memperhatikan banyaknya para tour guide dan turis asing serta
petunjuk ditempat itu yang menggunkan bahasa Inggris. Suatu hari
sepasang warga asing menghampirinya dan memintanya untuk menjadi pemandu
wisata mereka di tempat itu, awalnya Jamal tampak binggung namun
setelah salah seoran dari mereka menyodorkan uang ia langsung
menyetujuinya
Foreigner 1 : Please.. Please.. What time is the next tour? We are in the tight schedule, you see. Have to see the Red Fort this afternoon.
Jamal : No.. I...
Foreigner 1 : Please would it be possible to show us around now? Obviously we understand that it costs more for just two of us
The foreigner gives money to Jamal
Jamal : But of course, madam. Please follow me..
Jamal :
The Tajmahal was build by Emperor Khurram for his wife Mumtaz, was the
maximum beautiful woman in the world. So, when she died the emperor
decided to build this five-star hotel for everyone who’d like to visit
her too, but he died in 1587 before any of the rooms were build or any
of the lifts. But the swimming pool as you can see was completed on
schedule, on top-class fashion.
Foreigner1 : There’s nothing of this in the guidebook..
Jamal : The guidebook was written by a bunch of lazy, good-for-nothing Indian beggars
Foreigner1 : Oh.. (Indistinct)
Jamal : and this lady and gentleman, is the burial place of Mumtaz
Foreigner1 : How did she die?
Jamal : A road traffic accident ..
Foreigner1 : Really?
Jamal : Maximum pileup
Foreigner 2 : I thought she died in childbirth
Jamal : Exactly, sir. She was on the way to hospital when it happened.
Keterangan :
Pada
adegan ini bisa dilihat bahwa terjadinya Acomodation Theory, ketika
Jamal yang bukan seorang guide menyanggupi untuk menjadi pemandu wisata
warga asing tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan uang. Jamal yang
sebelumnya selalu berbahasa India kemudian menggunakan bahasa Inggris
dan mengarang cerita Tajmahal sesuai dengan versinya sendiri. Hal ini
dia lakukan dengan tujuan-tujuan tertertu, ia melihat peluang
didalamnya. Peluang mendapatkan uang dan peluang mendapatkan pekerjaan.
Acomodation
theory terjadi karena kebutuhan seseorang untuk dapat berinteraksi
dengan orang lain yang berbeda secara bahasa maupun budaya, hal ini
dilakukan dengan tujuan-tujuan tertentu. Acomodation Thory sendiri
(menurut sebuah article yang pernah saya baca) menyatakan bahwa masing-masing pembicara (pelaku komunikasi) menggunakan
strategi linguistik untuk untuk memperoleh kesepemahaman atau
menunjukkan pertentangan dalam interaksi yang dilakukan. Strategi
komunikator tersebut berdasarkan pada motivasi ‘speech convergence’ atau
‘speech divergence’, yang kemudian disebut ‘linguistic moves’ untuk
meningkatkan atau menurunkan jarak komunikasi.
Adegan #2 :
Jamal
memperlihatkan sebuah tempat pencucian kain-kain pada sepasang turis
yang di temani dengan seorang supir pribadi. Ketika kembali, mobil yang
mereka kendarai hanya tersisa badan mobilnya saja.sementara yang lainnya
telah dicuri oleh Salim dan anak buahnya. Supir yang orang India itu
langsung Jamal, karena diyakini telah bersekongkol.
Jamal : This Mr. David, is the biggest dhobi ghat in the whole of India
Mr. David : Thats amazing! Come on, take a real good look at this.
Jamal : They say that every man in Uttar Pradesh is wearing a Kurta at least washed once out here
(Salim dan teman-temannya datang untuk mencuri)
Salim speak India
Salim : Formula one! Formula one! Pit stop ka speed! Schumacher ka style!
Salim shouting in Hindi
Mrs. David : The-the cow, the-the buffaloes, what are those over there?
They come back to the parking area
Jama : Oh, shit!!
Mr. David : What the hell happened here?
Driver shouting and then Jamal protesting in Hindi
Mr. David : Okay enough! Okay! Okay!
The driver bit Jamal
Mr. David : Cool it! Cool it, Will ya? Jesus! You got insurance, don’t ya? Are you okay?
Jamal : you wanted to see a bit of real India? Here it is..
Driver shouts
Mr. David : All right!
Mrs. David : Well, here is a bit of the real America, son. (She said silent word “Money” to her husband)
Mr. David : Oh, yes, yes, Jesus! Here... (He gives money to Jamal, and his wife hug jamal body)
Keterangan :
Di
adengan ini tidak hanya terdapat accomodtion theory saja, tapi kode
mixing/swithcing pun dapat dilihat dari kata-kata Salim : Pit stop ka speed! Schumacher ka style! Pada
konteks ini bisa dilihat bahwa pemilihan bahasa (Language Choise)
lazimnya memang lahir dari masyarakat billingual atau dua bahasa. Secara
sadar maupun tidak, hal tersebut sering kali terjadi.
Sedangkan
Acomodatin theory nya terjadi ketika supir Mr. David memukuli Jamal,
dan sambil menutupi wajahnya yang dipukuli ia berkata “you wanted to see
a bit of real India? Here it is..”, menurut opini saya, Jamal melakukan
ini untuk membuat Mr. David dan istrinya merasa kasihan padanya yang
telah dipukuli dan ditendang oleh supir mereka. Jamal seolah-olah ingin
berkata beginilah perlakuan kasar terhadap anak-anak di India, sehingga menimbulkan rasa iba dari suami-istri David tersebut.
Adegan #3 :
Jamal
ditahan di kantor polisi dan diintrogasi mengenai jawaban-jawaban yang
ia dapatkan, kemudian jamal bercerita tentang Latika. Lalu inspektur
polisi itu bertanya
Inspektur : So, did you see them again? (refers to Salim and Latika)
Jamal : I wouldn’t be here if I had
Inspectur : Was she pretty?Hmm, I guess not!
Jamal : The most beautiful woman in the world
Anak buah : He means ‘the bitch of the slum!’ (Laught)
Jamal marah dan memukulnya
Keterangan:
Acomodation
Theory dapat dilihat dari bagaimana si polisi itu berkata ; He means
‘the bitch of the slum!’ sambil tertawa. Konteks disini menjelaskan
bahwa ia merendahkan/merubah gaya bicaranya (convergen) karena memandang Jamal sebagai seorang ‘slum’, sesorang yang lahir dan dibesarkan dilingkungan yang tidak berpendidikan.
Semoga bermanfaat ya guys.... ^^
Pic Sources : Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar